Belajar Menulis dan Buka Bersama di Panti Asuhan Al-Islam
![]() |
Mas Yusuf Maulana |
YOGYA
– Ahad (22/7), Senyum Community dan
Sekolah Menulis Gratis (SMG) melakukan lawatan kegiatan pertamanya di Panti
Asuhan Al-Islam, Tambak Bayan, Sleman. Kegiatan yang dilakukan ini berupa
training menulis dan buka bersama buat anak-anak Panti Asuhan. Tema yang
diusung dalam kegiatan ini adalah “Berbagi
Semangat Menulis.” Untuk lawatan pertama ini, kegiatan training menulis
didampingi oleh Yusuf Maulana, seorang kolumnis dan konsultan buku profesional.
Sebelum resign dari tempat kerjanya, Yusuf Maulana merupakan Kepala Editor
Penerbit Pro-U Media. Penerbit ini banyak melahirkan penulis-penulis muda yang
berbakat dan buku-bukunya pun banyak yang masuk dalam kategori best seller.
![]() |
Santri Putra PA Al-Islam |
Dalam
lawatan pertama tersebut, Yusuf Maulana memotivasi anak-anak panti asuhan agar
memulai untuk membuat karya, agar anak-anak Panti Asuhan Al-Islam bisa lebih
berkembang dan Panti Asuhan Al-Islam bisa dikenal lebih luas di kalangan
masyarakat. “Karya tersebut bisa apa
saja, bisa dalam bentuk puisi, lukisan, menulis di Koran, menulis buku dan
masih banyak lagi”, ungkapnya.
Selain
itu, dalam kesempatan tersebut Yusuf Maulana berbagi beberapa modal untuk bisa
memulai menulis. Modal pertama untuk bisa memulai menulis adalah menuliskan
cerita. Ya, bercerita merupakan modal untuk menulis. Tentunya di sekitar kita
banyak cerita pribadi atau orang lain yang bisa kita tulis. “Barangkali, cerita-cerita tersebut bisa
bermanfaat dan diambil hikmahnya oleh orang lain”, tambahnya.
Modal
kedua untuk memulai menulis adalah suka berimajinasi. Bagi kita yang mempunyai
imajinasi yang kuat dan positif bisa menjadi modal untuk menulis. Karya-karya
fiksi berangkat dari banyak imajinasi penulis-penulis di Indonesia. Sebut saja
Habibburahman El-Shirazy atau yang akrab disapa Kang Abik. Ia bisa melahirkan
karya fenomenal berupa cerita fiksi berjudul “Ayat-Ayat Cinta.”
Modal
ketiga untuk memulai menulis adalah suka berkenalan dan bersilaturahim dengan
orang lain. Suka berkenalan ini bisa diartikan suka bersilaturahim dengan
teman-teman media dan orang-orang baru. Tak perlu sungkan-sungkan, kita harus
akrab dengan teman-teman media (Koran, radio, televisi) agar tau caranya bisa
berkarya di media.
![]() |
Santri Putri PA Al-Islam |
Modal
keempat untuk bisa memulai menulis adalah nekat dan berani bermimpi. Ya, nekat
dan berani bermimpi. Dengan berani bermimpi, tentu akan memotivasi kita untuk
berusaha lebih kuat. Kalau kita bisa bermimpi menjadi penulis yang bisa
keliling dunia, insya Allah hal itu akan terwujud. Banyak penulis yang akhirnya
bisa berbagi ke banyak ke Negara hanya karena menulis buku. Sebagai contoh kita
bisa melihat Pak Fauzil Adhim, Pak Solikhin “Zero To Hero”. Mereka pada akhirnya bisa keliling dunia karena
awalnya punya impian dan cita-cita yang besar.
Setelah
pemaparan materi selesai, Yusuf Maulana mengajak teman-teman panti asuhan untuk
menuliskan cerita di sebuah kertas. Dari cerita-cerita singkat tersebut, oleh Yusuf Maulana dinilai anak-anak Panti Asuhan Al-Islam sebenarnya banyak yang berbakat
menjadi penulis. Hanya saja perlu latihan terus-menerus dan kerja keras tanpa
kenal menyerah, tambah Yusuf Maulana.
Acara ini dilanjutkan dengan sholat maghrib bersama kemudian diteruskan dengan
berbuka puasa bersama. Training menulis ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Senyum Ceria
Ramadhan 1433 H. Selain training menulis, Senyum juga mengadakan pelatihan
wirausaha, wisata bisnis, dan masih banyak lagi kegiatan yang diadakan untuk
anak-anak Panti Asuhan yang ada di DIY dan Jateng. Kegiatan training menulis
selanjutnya masih berlanjut keliling panti asuhan yang ada di Yogyakarta. []
Komentar