Belajar Menulis Asyik di Panti Asuhan Mafaza
Kang Arul Sedang Memberi Materi |
YOGYA
– Pada lawatan training menulis dan buka bersama yang kedua (26/7),
Senyum Community dan Sekolah Menulis Gratis (SMG) mengunjungi Panti
Asuhan dan Dhuafa Al-Mafaza Kota Yogyakarta. Mengapa kami memilih
Al-Mafaza? Karena Panti ini termasuk baru dan anak-anaknya banyak
yang mempunyai keinginan kuat dalam menulis. Dalam perencanaan
jadwal, pemateri yang akan mendampingi anak-anak panti asuhan dalam
belajar menulis adalah Mas Rachmanto.
Sehari
sebelumnya saya disms oleh Kang Arul yang kebetulan sedang berada di
Kota Gudeg untuk keperluan studinya. “Saya
sudah di Jogja. Kalau ada acara nulis dalam waktu dekat, kontak
aja…”, begitu is sms Kang Arul di HP
saya. Tanpa berfikir panjang, lalu saya berinisiatif untuk
menggabungkan kedua pemateri ini dalam kesempatan lawatan kedua.
Namun ketika acara akan berlangsung, ternyata kedua pemateri saling
tunjuk untuk memberi kesempatan satu sama lain agar mengisi acara.
Setelah diskusi singkat, akhirnya Kang Arul maju untuk memberi
materi. Dengan harapan, setelah Kang Arul selesai, Mas Rachmanto akan
menambahkan tentang peluang menulis.
Panti Asuhan Yatim & Dhuafa Mafaza |
Dalam
kesempatan tersebut, Kang Arul ternyata tidak banyak memberi materi
teori tentang menulis, bahkan tidak ada sama sekali. Kang Arul justru
menyampaikan slide bergambar dan games
simulasi agar teman-teman panti asuhan bisa termotivasi menulis.
Games
pertama, Kang Arul membuat peserta menjadi kelompok-kelompok kecil.
Setelah itu Kang Arul menunjukkan slide gambar agar diintrepretasikan
oleh anak-anak panti asuhan Al-Mafaza dan dituliskan dalam sebuh
kertas. Hasilnya, banyak pikiran anak-anak Al-Mafaza yang di luar
kebiasaan dalam mengintrepretasikan gambar tersebut. Menurut Kang
Arul, ini potensi dalam menulis. Karena kalau menulis hal-hal yang
biasa saja, orang sudah banyak melakukan.
Games
kedua, Kang Arul masih menunjukkan gambar yang sama dan peserta
diminta untuk merangkai cerita dari gambar-gambar yang diliat.
Anak-anak pun terlihat antusias untuk merangkai cerita dari gambar
tersebut. Dan di games
yang terakhir, masing-masing anak dalam kelompok diminta untuk
membuat kalimat dalam waktu tiga menit dengan clue (petunjuk kata)
yang dikasih oleh Kang Arul. Alhasil, kalimat-kalimat yang terkumpul
menjadi sebuah puisi. Dan kelompok yang terbaik, diberi doorprize
oleh panitia.
Santri Mafaza |
Dalam
closing statement-nya,
Kang Arul menyimpulkan: “Ternyata kita semua
sebenarnya punya potensi dalam menulis. Ide menulis juga bisa datang
sendiri dan bisa dicari. Untuk menjadi penulis profesional, kita
harus mencari ide menulis. Jangan menunggu ide datang saja”,
tambah Kang Arul.
Setelah
training selesai, Kang Arul memberi kesempatan kepada Mas Rachmanto
untuk menambahkan materi terkait peluang-peluang dalam menulis.
Namun, karena waktu sudah dekat dengan waktu maghrib, akhirnya
panitia melanjutkan dengan games-games
dan pertanyaan yang berhadiah. Setelah selesai acara, anak-anak panti
asuhan dan panitia berdoa sebelum berbuka, lalu menunaikan sholat
Maghrib berjama’ah dan dilanjutkan dengan makan besar.
Alhamdulillah. []
Komentar