Tuduhan Buku Porno Mengada - ada !
1. Setelah diklarifikasi oleh Humas FLP, @senjakarta. Ternyata berita-berita #TuduhanBukuPorno masih beredar di kalangan media massa.
2. Ini salah satu berita klarifikasi oleh Humas FLP Pusat -> Heboh Buku 'Porno' http://kom.ps/ABardA lewat @kompascom
3. Misalnya link berita ini yang ditulis (20/6) -> @Liputan6dotcom Buku Pelajaran Mengandung Pornografi Beredar di Kudus http://bit.ly/PtJC4x #TuduhanBukuPorno
4. Saya masih tidak bisa mengerti, mengapa berita ini terus-menerus muncul #TuduhanBukuPorno
5. Jelas ini ada 'upaya' untuk menghabisi salah satu penerbit besar buku-buku Islam di Solo #TuduhanBukuPorno
6. Era Intermedia Solo itu menerbitkan buku-buku Islam dan dakwah, jadi tidak
mungkin bikin buku porno. Tapi memang buku (a). Ada Duka Wibeng (b). Tidak Hilang Sebuah Nama (c). Syahid Samurai adalah buku untuk remaja (for teenager), bukan untuk anak SD! #TuduhanBukuPorno
7. Buku-buku tersebut ditulis oleh anggota FLP, dimana para anggota FLP dikader untuk tidak menulis karya yang membawa
pada kemudharatan. Para anggota FLP bahkan ada di garda depan dalam
menolak segala bentuk karya yang bermuatan pornografi. #TuduhanBukuPorno
8. Majalah-majalah dan CD porno masih ada bertebaran dimana-mana, mending itu yang kalian invetigasi. Apa jurnalisnya malah yang mengkonsumsi? #TudinganBukuPorno
9. Ada peran distribusi di situ, karena buku-buku itu untuk anak remaja (SMP ke
atas). Bukan untuk anak SD. Lah, kok jadi penulis dan penerbitnya yang disalahkan? #TuduhanBukuPorno
10. Penerbit tidak memasok buku-buku itu secara langsung, karena memang
melalui distributor. Kecuali memang penerbit itu juga selaku distributor! #TuduhanBukuPorno
11.Buku-buku yang dituduh porno tersebut telah lolos penilaian dari Pusat Kurikulum
& Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kok bisa jadi buku
porno? #TuduhanBukuPorno
12. Saya bukan anggota FLP dan bukan salah satu penulis di Era intermedia
Solo, tapi saya ikut gerah penulis-penulis buku di atas dituduh membuat buku porno! #TuduhanBukuPorno
13. Apakah jurnalis yang menulis berita tentang #TuduhanBukuPorno ini sudah membaca utuh buku-bukunya? Saya yakin 100%, kalau mereka belum membaca!
14. Ah sudahlah, biarlah Allah yang menilai. Allah sebaik-baiknya penilai. Kenapa
saya jadi marah-marah ya di twitter #TuduhanBukuPorno
15. Semoga berita #TuduhanBukuPorno ini segera mereda. Yang menurunkan berita juga segera sadar. Buat penulisnya, semoga semakin semangat untuk terus berdakwah melalui tulisan. Allahu Akbar!!! []
Komentar