AHAD (15/10), Saya berkesempatan bertandang ke markas baru KAMMI Daerah Malang selepas mengisi acara Sekolah Kebangsaan di BEM Universitas Brawijaya, di sebuah Villa daerah Batu, Malang. Di sekretariat tersebut ada beberapa nama yang hadir, di antaranya adalah: Eri Muriyan, Jundy, Azami, dkk. Kami berbincang banyak hal, tentang buku, politik, ekonomi, bisnis, KAMMI dan soal jodoh (hahaha, soalnya banyak yang masih jomblo). Eri Muriyan adalah salah satu pentolan sebuah penerbit buku-buku gerakan, yang bernama Sabuk Pustaka di daerah Malang. Buku pertamanya yang ia tulis berjudul, “Mencintai KAMMI Dengan Kritik; Refleksi Pergerakan dan Pengkaderan.” Dalam sebuah pengantarnya, penerbit Sabuk Pustaka mengatakan penerbitan buku-buku tersebut adalah sebuah usaha untuk ikut menghidupkan budaya literasi gerakan mahasiswa dan generasi muda yang ada di kota Malang. Cita-cita yang sangat mulia dan baik tentunya. Sambil bercanda saya bertanya, “Ini kok judul-judul bukunya banyak mengkritik
Komentar